Pernah nggak sih, kamu lagi jalan di rumah, terus tiba-tiba denger suara “plek-plek” tiap kali injak lantai? Awalnya saya pikir cuma ilusi atau bunyi biasa. Tapi pas saya cek, ternyata itu bunyi dari keramik kopong. Dan percaya deh, bunyi itu nggak cuma ganggu, tapi juga bisa jadi tanda kerusakan serius di lantai rumah kita.
Kalau kamu sekarang juga lagi ngalamin hal serupa, atau mulai curiga keramik di rumah mulai aneh-aneh bunyinya, jangan buru-buru bongkar atau panggil tukang dulu. Saya pernah ngalamin sendiri, dan di artikel ini saya bakal cerita dari awal sampai akhir gimana saya menangani keramik kopong, lengkap sama tips-tips praktis biar kamu bisa ambil keputusan yang tepat.
Awalnya Cuma Bunyi, Lama-Lama Bikin Pusing
Jujur aja, saya sempat anggap remeh masalah ini. Ya masa iya sih, cuma gara-gara bunyi “plek” doang harus bongkar keramik segala? Tapi ternyata, kondisi kayak gini bisa mengancam struktur lantai dan bikin keramik meledak, pecah, atau bahkan bikin orang tergelincir.
Kondisinya mirip kayak luka kecil di kulit. Kalau dibiarkan dan nggak dibersihin, bisa infeksi dan jadi luka besar. Sama kayak lantai kopong, awalnya kelihatan nggak bahaya. Tapi begitu rongganya makin lebar, keramik bisa pecah sendiri karena tekanan atau perubahan suhu.
Apa sih Keramik Kopong Itu?
Jadi gini, keramik kopong itu istilah buat kondisi di mana ada rongga udara di bawah keramik. Idealnya, antara permukaan lantai dan keramik itu nempel rapat sama adukan semen. Tapi kadang karena pemasangannya kurang rapi, atau bahan perekatnya nggak merata, bisa muncul ruang kosong yang bikin bunyi “plek” pas diinjak.
Kalau diibaratin, kayak kamu pakai sepatu yang ukurannya kebesaran—kesannya sih masih bisa jalan, tapi nggak nyaman dan lama-lama bisa bikin lecet. Nah, keramik kopong juga gitu. Nggak kelihatan rusak dari luar, tapi bisa jadi “bom waktu”.
Gimana Cara Tahu Keramik Kita Kopong?
Ini dia ciri-ciri yang saya alami dulu sebelum sadar kalau ada yang nggak beres sama lantai:
Bunyi kosong saat diketuk (pakai gagang sendok atau logam lainnya).
Keramik terasa agak goyang atau tidak stabil saat diinjak.
Ada retakan halus yang muncul tiba-tiba.
Permukaan keramik terasa lebih hangat atau dingin sendiri, beda dengan sekitarnya.
Waktu saya pertama kali sadar, saya langsung bawa sendok logam dan keliling rumah. Setiap keramik yang bunyinya beda langsung saya tandain pakai selotip. Dan hasilnya? Lebih dari 10 titik keramik di rumah saya ternyata kopong. 😱
Kenapa Bisa Kopong? Ternyata Banyak Banget Penyebabnya
Dulu saya kira penyebabnya cuma karena tukangnya nggak rapi, tapi ternyata lebih kompleks dari itu. Berikut ini beberapa penyebab yang saya temuin:
1. Adukan Semen Nggak Merata
Waktu pemasangan, seharusnya adukan atau perekat keramik ditekan merata di seluruh permukaan. Tapi kadang tukang buru-buru, jadi ada bagian yang kosong dan bikin rongga udara.
2. Permukaan Lantai Nggak Rata
Kalau lantainya nggak rata, walaupun keramiknya dipasang dengan benar, tetap aja bisa timbul rongga di bawahnya.
3. Suhu Ruangan Naik Turun Drastis
Saya tinggal di area yang lumayan panas siang hari, dan dingin banget malam hari. Ternyata itu bisa bikin keramik memuai dan menyusut, lalu mengendur dari semen di bawahnya.
4. Pakai Perekat yang Salah atau Murahan
Dulu saya pakai semen biasa tanpa lem tambahan. Sekarang saya tahu, harusnya pakai tile adhesive khusus biar daya rekatnya kuat dan tahan lama.
5. Getaran dan Aktivitas Berat
Saya sempat renovasi bagian dapur dan sering angkut barang berat lewat area yang sama. Getaran berulang juga bisa bikin keramik “lepas dari cengkeraman” semennya.
Solusi: Apa yang Saya Lakukan Setelah Tahu Keramiknya Kopong?
Setelah panik sebentar dan konsultasi dengan beberapa tukang, saya akhirnya putuskan untuk nggak langsung bongkar semua lantai. Ada beberapa opsi yang saya coba satu per satu. Berikut ini hasil eksperimen saya sendiri:
1. Pengecekan Manual dengan Logam
Ini langkah awal yang wajib kamu lakukan. Pakai sendok logam, ketuk pelan-pelan semua lantai, lalu dengarkan suaranya. Keramik yang kopong biasanya bunyinya lebih nyaring dan hollow.
Tips: Jangan pakai benda berat atau palu langsung, karena bisa bikin permukaan retak.
2. Injeksi Lem Keramik (Solusi Praktis yang Ampuh)
Ini teknik favorit saya karena nggak perlu bongkar keramik. Caranya gini:
Lubangi nat di sekitar keramik kopong dengan bor kecil.
Suntikkan lem keramik khusus ke dalam rongga sampai penuh.
Tunggu sekitar 1-2 hari biar kering sempurna.
Saya pakai lem merek lokal yang banyak dijual di toko bangunan. Harganya sekitar 50–70 ribu per botol, cukup untuk 3–5 titik keramik kopong.
Hasilnya? Bunyi kopong hilang dan keramik jadi stabil lagi. Buat saya, ini solusi low budget, high impact.
3. Ganti Total Kalau Sudah Retak Parah
Kalau sudah ada keramik yang retak, mau nggak mau saya harus bongkar dan ganti. Prosesnya lebih lama karena harus:
Bongkar keramik lama (tanpa merusak yang di sekitarnya).
Bersihin sisa adukan.
Pasang ulang pakai perekat tile adhesive, bukan cuma semen biasa.
Ratain dan pastikan nggak ada rongga sebelum kering.
Saya belajar banyak dari tukang waktu proses ini. Salah satu trik mereka adalah pakai rodding atau teknik tekanan menyebar saat pasang keramik baru.
Tips Tambahan Biar Nggak Terulang Lagi
Setelah semua kejadian itu, saya jadi jauh lebih teliti soal perkeramik-an. Ini beberapa tips pencegahan yang saya terapkan dan bisa kamu ikuti juga:
✅ Pilih Tukang yang Punya Portofolio
Jangan asal ambil tukang dari rekomendasi grup WhatsApp. Lihat dulu hasil kerja sebelumnya, tanya detail metode mereka, dan pastikan mereka ngerti pentingnya pemasangan tanpa rongga.
✅ Pakai Tile Adhesive Berkualitas
Bukan cuma semen, tapi perekat khusus keramik yang formulanya memang didesain nempel sempurna dan tahan lama.
✅ Pastikan Lantai Dasar Rata & Kering
Sebelum mulai pasang, lantai harus 100% rata dan bebas lembap. Kalau dasarnya udah nggak oke, keramik baru pun bisa cepat rusak.
✅ Jangan Langsung Injak Setelah Pemasangan
Biarkan keramik “istirahat” minimal 24–48 jam sebelum diinjak atau diisi furnitur berat. Ini penting biar perekat benar-benar kering dan kuat.
Perlu bantuan buat memperbaiki Lantai Keramik Kopong? Gue bisa bantu juga kalau lo butuh. Tinggal bilang aja ya!
Konsultasi via WhatsApp: +62 858-8052-3928
Website: KonstruksiTuntas.com
Kami Menawarkan Layanan:
-
Konsultasi via WhatsApp
Jasa Arsitek Desain Rumah dan Kantor Hanya 40 Ribu/m² Saja, Pesan Sekarang
Rated 4.51 out of 5Rp40.000 -
Konsultasi via WhatsApp
Jasa Renovasi Rumah Terbaik dengan Harga Terjangkau – Mulai Rp2,75 Juta/m²!
Rated 4.50 out of 5Rp2.750.000 -
Konsultasi via WhatsApp
Kontraktor Jasa Bangun Rumah: Harga Terjangkau Mulai Dari Rp 3 Juta/m²!
Rated 4.53 out of 5Rp3.000.000
-
Konsultasi via WhatsApp
🏠 Kontraktor Jasa Bangun Rumah di Sawangan, Depok: Harga Terjangkau Mulai Rp4 Juta/m² Untuk Kualitas Premium!
Rated 0 out of 5Rp4.000.000 -
Konsultasi via WhatsApp
🏡 Kontraktor Jasa Bangun Rumah di Penjaringan, Jakarta Utara: Harga Terjangkau Mulai Rp4 Juta/m² Untuk Kualitas Premium!
Rated 0 out of 5Rp4.000.000 -
Konsultasi via WhatsApp
🏠 Kontraktor Jasa Bangun Rumah di Pademangan, Jakarta Utara: Harga Terjangkau Mulai Rp4 Juta/m² Untuk Kualitas Premium!
Rated 0 out of 5Rp4.000.000 -
Konsultasi via WhatsApp
🏠 Kontraktor Jasa Bangun Rumah di Koja, Jakarta Utara: Harga Terjangkau Mulai Rp4 Juta/m² Untuk Kualitas Premium!
Rated 0 out of 5Rp4.000.000